PEREMPUANKU

|

Wahai Perempuan ku...
Meski parasmu tak tergambar dalam anganku.
Tapi aku yakin aku nanti mencintaimu.
Karena engkau masa depan hidupku.

Wahai perempuanku...
Meski tak kudengar lirih suaramu.
Aku yakin nanti engkau juga mencintaiku.
Karena akulah yang kan menemani sepanjang hidupmu.

Wahai perempuanku...
Meski saat ini kita belum dipertemukan.
Tapi aku yakin Tuhan punya rencana indah.
Buat kita berdua.

Wahai perempuanku...
Aku mencintaimu dari kini
Meski kita tak pernah bertemu.
Meski kita tak saling mengenal.
Tp aku percaya bahwa kau adalah jodohku.

CINTAKU

|

Aku tidak menyukaimu...
Tapi aku sangat menyukaimu...

Aku tidak menyanyangimu...
Tapi aku sangat menyayangimu...

Aku tidak mencintaimu...
Tapi aku sangat mencintaimu...

Aku tidak merindukanmu...
Tapi aku sangat merindukanmu...

Itulah cintaku
cinta dari segala cinta.
Tiada pernah aku mencinta melebihi cintaku padamu....

Jika Aku...........

|

Tuhan...

jika mengenal nya adalah suatu kenistaan

hindarkanlah aku

karena aku begitu ingingkannya



Tuhan...

Jika menginginkannya adalah suatu kesalahan

Benarkanlah aku

Karena sesungguhnya aku mengharapkannya



Tuhan....

Jika mengharapkannya adalah suatu hal yang tak sepantasnya

pantaskanlah aku

karena sesungguhnya aku mencintainya



Tuhan...

Jika mencintainya adalah suatu dosa

Ampunkanlah aku

Karena sesungguhnya aku tiada bisa hidup tanpanya



Tuhan...

Jika aku tiada bisa merasakan surgamu karena mencintainya

relakan aku

untuk bisa melepaskannya

Melukis Senyum Di Wajah Bunda

|


Ia ada saat aku suka

Ia pun ada saat aku gundah

Ia tk prnh b'pkr akn dirinya

Ia hny b'pkr bagaiman membuat segalanya jadi indah



Ia adalah bunda

yang tk prnh menyrah

msk terjangan melanda

meski sgla penuh amarah



Ia tak peduli akan dirinya

ia tak peduli pada dunia

ia hanya ada untuk anaknya

meski dunia mengucilkannya



bunda selalu berkorban

meski permata indah jatuh dr kelopak matanya

ya.... bagiku air mata bunda adalah permata yg menawan

sungguh aku tak ingin permata itu hilang dg sia



Biarkan permata indah itu terus terjaga

pada bunda belahan jiwa

Bersemayam hingga akhir suatu penantian

hingga terbias habis semua harapan



Bunda ingin sekali aku lukis senyman indah di wajahmu

berharap itu abadi hingga nanti

karena hidupku haya untukmu

sekarang hingga nanti tak terganti...





Senyum ah mak.....

jo ngamuk ae......

luv you.....

Askep Komunitas : Keluarga dengan gastritis

|

BAB II
KONSEP DASAR

Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lembung yang dapat bersifat akut, kronik, difus atau lokal. (Sylvia A. Price, 1995:376)
Gastritis adalah inflamasi akut mukosa lambung pada sebagian besar kasus merupakan penyakit yang ringan dan sembuh sempurna (Sarwono, 2001:127)
Gastritis adalah gejala radang mukosa lambung (Syamsuhidayat, 1998:749)
Gastritis adalah inflamasi dari dinding lambung terutama mukosa lambung sebagai respon terjadinya kelainan bagian tersebut,berdasarkan pemeriksaan endoskopi ditemukan eriteme ,mukosa,sedangkan hasil foto memperlihatkan iregularitas mukosa. (Mansjoer.A,Triyanti K,Savitri R,2001:493)
Kesimpulan :
Gastritis adalah inflamasi dari dinding lambung terutama mukosa lambung yang mengakibatkan iritasi dan kerusakan mekanisme pertahanan lambung,dapat terjadi secara akut,difus atau lokal sebagai akibat peradangan.
 Selengkapnya silahkan klik link Download

KTI KEBIDANAN : Pengaruh Tingkat Pengetahuan Terhadap Perilaku Dalam Menghadapi Menopause

|

BAB I
PENDAHULUAN

Menopause merupakan suatu keadaan saat daur haid pada wanita berhenti. Hal ini disebabkan oleh lenyapnya folikel telur yang tersisa atau menjadi kurang sensitif terhadap perangsangan hormon otak FSH dan LH yang juga mengalami perubahan. Sel telur yang tersimpan didalam indung telur sudah terbentuk sejak masa didalam rahim. Pada saat pubertas sel telur berjumlah sekitar 300.000. Dari jumlah tersebut hanya sekitar 4000 yang mampu bertahan hidup dan menjadi matang. Sebenarnya pada saat menopause masih tersisa beberapa sel telur, akan tetapi sensitifnya terhadap hormon sudah hilang. (Hanny Ronosulistyo, 2004)
Secara umum sebagian besar perempuan mulai memasuki masa menopause pada usia 49-52 tahun. Mengacu hasil penelitian bahwa usia harapan hidup perempuan Indonesia bertambah menjadi rata-rata 69 tahun. Maka sekitar 20-30 tahun atau sepertiga lama hidupnya, perempuan dalam keadaan menopause. (www. Google. Com).
Karena indung telur telah berhenti menghasilkan sel telur sehingga produksi hormon estrogen dan progesteron berkurang maka timbul tanda-tanda seperti perubahan datang bulan, merasa sangat panas atau berkeringat yang disebut hot flushes, vagina terasa kering, dan perubahan emosi yang mendadak. Tanda-tanda tersebut akan segera menghilang setelah tubuh terbiasa dengan keadaan yang kekurangan estrogen tersebut. (A. August Burns,  2000).
Dengan berhentinya aktivitas indung telur, maka sistem endokrin menjadi kacau- balau fungsinya, sehingga mengakibatkan kekacauan pula pada fingsi-fungsi organis dan fungsi psikis lainnya. Dengan tingkat pengetahuan yang berbeda maka berbeda pula penerimaan perubahan-perubahan ini. Sikap yang agak menonjol dan kadang-kadang memperlihatkan tingkah laku aneh-aneh yang menyebabkan periode ini disebut “usia berbahaya” atau gevaarlyd leeftyd. (Aisyah Dahlan, 1978)
   Pada tahun 1980, Utian melakukan pada 1000 wanita usia klimakterium di Inggris. Dalam penelitian sebanyak 16% wanita tersebut tanpa keluhan, 62% wanita merasakan adanya gejolak rasa panas tetapi umumnya tidak mengganggu kegiatan kehidupan sehari-hari. Ternyata hanya 10-15% dari wanita-wanita tersebut memerlukan pengobatan. (Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan RI,1993:51)


SELENGKAPNYA SILAHKAN KLIK LINK DOWNLOAD

Askep Fibroadenoma

|

BAB I
KONSEP DASAR

  1. Pengertian
Fibroadenoma adalah suatu tumor jinak yang merupakan pertumbuhan yang meliputi kelenjar dan fibrosa.
(Raybun E. William, 2002 :219)
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang paling sering terjadi pada wanita. Tumor ini terdiri dari gabungan antara kelenjar dan fibrosa.
Dari beberapa pendapat dan referensi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian fibroadenoma mammae adalah suatu tumor jinak pada kelenjar dan fibrosa  pada payudara.
 Selengkapnya silahkan klik link Download

Askep Syok

|

BAB I
PENDAHULUAN
               Kulit merupakan salah satu organ tubuh yang sangat mudah memberikan suatu manifestasi klinik apabila timbul gangguan pada tubuh. Salah satu gangguan tersebut dapat disebabkan oleh reaksi alergi terhadap suatu obat. Erupsi obat alergi atau allergic drug eruption itu sendiri ialah reaksi alergi pada kulit atau daerah mukokutan yang terjadi sebagai akibat pemberian obat dengan cara sistemik. Berbagai bentuk akibat dari reaksi tersebut dapat terjadi syok dan yang terburuk adalah kematian.
               Apabila terjadi syok maka langkah pertama untuk bisa menanggulangi syok adalah harus bisa mengenal gejala syok itu sendiri. Tidak ada tes laboratorium yang bisa mendiagnosa syok dengan segera. Diagnosa dibuat berdasarkan pemahaman klinik tidak adekuatnya perfusi organ dan oksigenasi jaringan. Langkah kedua dalam menanggulangi syok adalah berusaha mengetahui kemungkinan penyebab syok.
               Syok anafilaktik merupakan salah satu dari resiko pemberian obat baik melalui suntikan ataupun cara lain sehingga kemungkinan terjadinya reaksi pada pemberian obat harus selalu dipertimbangkan. Selain itu juga karena faktor alergen makanan. Reaksi anafilaktik terjadi sebagai akibat dari reaksi antigen-antibodi dan antigennya dapat berasal dari obat atau makanan. Reaksi ini dapat berkembang menjadi suatu kegawat daruratan berupa syok akut, gagal nafas, henti jantung dan kematian mendadak.
               Sejauh ini belum didapatkan angka kejadian yang tepat terhadap kasus alergi obat yang dapat menimbulkan syok anafilaksis, tetapi berdasarkan data yang berasal dari rumah sakit, studi epidemiologi, uji klinis terapeutik obat dan laporan dari dokter, diperkirakan kejadian alergi obat sehingga timbul syok anafilaktik adalah 2% dari total pemakaian obat-obatan atau sebesar 15-20% dari keseluruhan efek samping pemakaian obat-obatan pada 2,7% dari 48.000 pasien yang dirawat. Meskipun mendapatkan penanganan, 60-85% berakhir dengan kematian.


Selengkapnya silahkan klik link Download

DDST (Denver Developmental Screening Test).

|


BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
Anak merupakan harapan keluarga, penerus generasi dan pengisi masa depan bangsa. Dimana jika anak sehat maka bangsapun akan kuat dan sejahtera. Anak selalu memiliki ciri khas yaitu selalu berubah dan berkembang sejak saat konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan. Tumbuh kembang anak dipengaruhi berbagai kondisi dari dalam diri anak maupun dari luar yaitu lingkungan. Berbagai rangsang akan mempengaruhi segi fisik, kognitif, sosial dan emosionalnya. Pendekatan perkembangan berorientasi kontekstual memberi penekanan pada interaksi antara individu dengan lingkungan yang memungkinkan perubahan sepanjang rentang kehidupan. Lingkungan yang paling dekat dengan anak dan berpengaruh langsung adalah keluarga, pelayanan kesehatan, sekolah, tempat penitipan anak, teman sebaya dan tetangga. Sejak seseorang lahir, keluarga sebagai lingkungan makro yang akan secara terus-menerus mempengaruhi perkembangan seorang anak.
Tahun-tahun pertama kehidupan seorang anak merupakan kurun waktu yang kritis bagi anak karena mempengaruhi tumbuh kembang selanjutnya. Tumbuh kembang otak sangat pesat terjadi selama sebelum lahir dan selama 2 tahun pertama. Hambatan pertumbuhan selama 3 tahun pertama kehidupan kemungkinan besar akhirnya pada saat dewasa akan berperawakan pendek. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa periode intrauterin dan balita seluruhnya merupakan periode kritis dimana kelainan/penyimpangan apapun apabila tidak dideteksi secara dini dan tidak ditangani pada waktunya akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia kelak di kemudian hari. Keluarga harus waspada terhadap penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan anaknya dan berpartisipasi dalam deteksi dini penyimpangan perkembangan dengan pemeriksaan rutin pada tenaga kesehatan pada tahun-tahun pertama. Dimana untuk mendeteksi adanya penyimpangan itu dengan menggunakan DDST (Denver Developmental Screening Test). DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk metode screening yang baik. Hasil test ini dapat diandalkan dan menunjukkan validitas yang tinggi. Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan ternyata DDST secara efektif dapat mengidentifikasi antara sebagian besar bayi dan anak-anak prasekolah yang mengalami keterlambatan perkembangan dan ternyata pada follow up selanjutnya ternyata 89% dari kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5-6 tahun kemudian. Begitu banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan deteksi dini terhadap perkembangan anak, maka penulis tertarik untuk mempelajari pertumbuhan dan perkembangan anak usia 0-6 tahun dengan DDST.

Selengkapnya silahkan klik link Download

Askep anak dengan Typoid

|


BAB I

PENDAHULUAN

 

 

A.     LATAR BELAKANG

Berdasarkan berita Tempo Interaktif 03 Pebruari 2005 di Rumah sakit Roemani Semarang sejak Januari tercatat 95 (sembilan puluh lima) pasien anak rawat inap. Urutan kedua penyakit yang diderita di bangsal anak adalah typhus, yaitu hingga tercatat 8 (delapan) pasien sedangkan bulan Januari lalu tercatat 38 (tiga puluh delapan) pasien.
Menurut Dewi Hidayati, Kepala Ruang Anak di Rumah Sakit Roemani, kebanyakan pasien anak rawat inap salah satunya dipengaruhi oleh faktor kebersihan lingkungan yang kurang mendukung, antara lain melalui fekal-oral, makanan-minuman yang terkontaminasi kuman salmonella typhosa  sehingga mengakibatkan terjangkitnya penyakit typhoid. (http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/jawamadura/2005/02/03brk)
Gejala demam tifoid pada anak bervariasi, namun secara garis besar terdiri dari demam satu minggu atau lebih, terdapat gangguan saluran pencernaan. Dalam minggu pertama, keluhan dan gejala menyerupai penyakit infeksi akut pada umumnya, seperti demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare/konstipasi. Pada pemeriksaan fisik hanya didapatkan suhu badan yang meningkat.
Pada minggu kedua tanda klinis menjadi makin jelas, berupa demam remiten, lidah tifoid, pembesaran hati dan limpa, perut kembung bisa disertai gangguan kesadaran dari ringan sampai berat. (Ranuh, Hariyono dan Soeyitno, dkk. Buku Imunisasi Di Indonesia, edisi pertama. Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta. 2001).



Masa inkubasi demam tifoid berlangsung selama 7-14 hari (bervariasi antara 3-60 hari) bergantung jumlah dan strain kuman yang tertelan. Setelah masa inkubasi penderita mulai menunjukkan gejala klinis. Onset penyakit berjalan secara perlahan tetapi bisa juga timbul secara tiba-tiba. Demam makin lama makin tinggi tetapi bisa juga remiten atau menetap. Pada awalnya suhu meningkat secara bertahap menyerupai anak tangga selama 2-7 hari, lebih tinggi pada sore dan malam hari. Akan tetapi demam bisa pula mendadak tinggi.
Setelah suhu mencapai sekitar 400C kemudian akan menetap selama minggu kedua, mulai menurun tajam pada minggu ketiga dan mencapai normal kembali pada minggu keempat. (Soegeng Soegijanto. Ilmu Penyakit Anak, Diagnosa dan Penatalaksanaan. Salemba Medika. Jakarta. 2002).

Selengkapnya klik link berikut Download

Askep anak dengan Trauma Kepala

|


BAB I
PENDAHULUAN

A Latar Belakang
Trauma kepala meliputi trauma kepala, tengkorak dan otak. Trauma kepala paling sering terjadi dan merupakan penyakit neurologis yang serius diantara penyakit neurlogis lainnya serta mempunyai proporsi epidemik sebagai hasil kecelakaan jalan raya.
            Lebih dari setengah dari semua pasien dengan trauma kepala berat mempunyai signifikansi terhadap cedera bagian tubuh lainnya. Adanya shock hipovolemik pada pasien trauma kepala biasanya karena adanya cedera bagian tubuh lainnya.
            Resiko utama pasien yang mengalami trauma kepala adalah kerusakan otak akibat perdarahan atau pembengkakan otak sebagai respon terhadap cedera dan menyebabkan peningkatan tekanan intra cranial (PTIK).
Selengkapnya silahkan klik link berikut Download

Askep anak dengan Fraktur

|


BAB  I
PENDAHULUAN

            Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. Kekuatan dari tenaga tersebut, keadaan tulang dan jaringan lunak disekitar tulang menentukan apakah fraktur itu lengkap atau tidak lengkap. Fraktur lengkap terjadi apabila seluruh tulang patah, sedangkan pada fraktur tidak lengkap tidak melibatkan seluruh ketebalan tulang.
Cedera pada salah satu bagian sistem muskuloskeletal biasanya menyebabkan cedera atau disfungsi struktur di sekitarnya dan struktur yang dilindungi atau disangganya. Bila tulang patah, otot tak bisa berfungsi, bila saraf tak dapat menghantar impulse ke otot, seperti pada paralysis, tulang tak dapat bergerak, bila permukaan sendi tak dapat berartikulasi dengan normal baik tulang maupun otot tak dapat berfungsi dengan baik. Jadi meskipun fraktur secara primer hanya mengenai tulang, namun juga mengakibatkan cedera pada otot, pembuluh darah, dan saraf di sekitar daerah fraktur. 

Selengkapnya silahkan klik link Download

Askep anak dengan Thalasemia

|


A.     Definisi
Thalasemia merupakan penyakit anemia hemolitikdimana terjadi kerusakan sel darah merah didalam pembluh darah sehingga umur erirosit menjadi pendek ( kurang dari 100 hari ).
Thalasemia merupakan penyakit anemua hemolitik herediter yang diturunkan secara resesif, secara molekuler dibedakan menjadi thalasemia alfa dan beta, sedangkan secara klinis dibedakan menjadi thalasemia mayor dan minor ( Mansjoer, Kapita Selekta Kedokteran, 2000 : 497 )

Selengkapnya silahkan klik link berikut Download

 

©2009 HUDENIZIA BLOG | Template Blue by TNB